Dedak Fermentasi
Pakan Alternatif untuk Ayam broiler
Di dalam
usaha peternakan ayam khususnya ayam broiler baik mandiri maupun kemitraan biaya terbesar adalah untuk pengadaan pakan.
Apabila
FCR 1,6, maka untuk mengasilkan 1 kg bobot hidup ayam broiler dibutuhkan 1,6 k
pakan. Apabila populasi ayam mencapai 5.000 ekor maka dengan berat panen 2 kg
(biasanya berat panen 2 kg akan dicapai pada umur 30 s/d 35 hari pemeliharaan),
maka dibutuhkan pakan seanyak (5.000 X 2) X 1,6= 16.000 kg pakan. Dengan asumsi
harga Rp. 7.500/kg maka dibutuhkan biaya
=Rp. 120.000.000 per periode pemeliharaan.
Angka
di atas adalah angka pemeliharaan normal, artinya ayam dipanen pada umur 30 s/d
35 hari pemeliharaan.
Tetapi
untuk peternak kemitraan, biasanya umur
panen sangat ditentukan sepihak oleh perusahaan inti. Kadang- kadang panen baru
dilakukan pada umur ayam di atas 35 hari bahkan dapat mencapai umur ayam 60
hari pemeliharaan. Panen pada umur ini biasanya di kenal dengan istilah ayam
kingkong, karena ayam baru dipanen setelah ayam besar dengan berat mencapai 3
kg per ekor bahkan lebih.
Ada
beberapa hal yang diakibatkan oleh panen ayam besar/kingkong, antara lain:
1.
Tingkat kematian
yang tinggi
Biasanya kapasits kandang diisi dengan pertimbangan
usia panen kurang lebih 30 s/d 35 hari. Tetapi apabila panen dilakukan melebihi
umur yang direncanakan dan tampa dilakukan penjarangan, maka kandang menjadi
sesak dan hal ini menjadi salah satu penyebab heat stress terutama pada
kandang- kandang sistem terbuka.
2.
FCR akan naik
Semakin lama pemeliharaan, maka ayam akan banyak makan
tetapi pertambahan berat badan akan semakin kecil.
Dari
pengamatan AOS FARM yang selama ini
banyak keliling kandang mitra dan juga pertanyaan- pertanyaan mitra secara
online, diketahui bahwa panen yang lambat sangat merugikan dan memberatkan bagi
peternak. Hal ini dikarenakan ayam yang sudah besar, nafsu makannya cukup
tinggi tetapi pertambahan bobotnya relatif lambat.
Untuk
mengatasi panen yang ditunda, beberapa petenak melakukan inovasi pakan untuk mencegah
kerugian yang lebih besar lagi, yaitu dengan memberikan pakan alternatif
setelah ayam berumur 30 hari.
Beberapa
pakan alternatif yang diberikan antara lain:
a.
Jagung giling (
untuk daerah- daerah sentral jagung)
b.
Gabah
kopong/kosong
c.
Kulit padi
d.
Dedak
Dalam
tulisan ini AOS FARM akan membahas cara fermentasi dedak sebagai salah satu
alternatif pakan untuk ayam broiler.
Dedak
halus sudah lama dipakai untuk campuran pakan ayam, hal ini dikarenakan
harganya relatif murah. Bahkan dibeberapa daerah terutama daerah- daerah
lumbung padi harga dedak lebih murah lagi. Selain itu kadar proteinnya cukup tinggi, mencapai 10% s/d
12%.
Sayangnya
dedak mudah tengik dan juga mengandung asam fitat. Asam ini adalah zat
antinutrisi karena mampu berikatan dengan protein dan beberapa mineral. Asam
fitat juga sulit larut dalam air dan tahan panas, sehingga dedak sulit dicerna.
Karena sifatnya ini, maka dedak dapat menghambat pertumbuhan ayam.
Untuk
mengatasi masalah ini, AOS FARM mengenalkan sistem fermentasi dedak utuk pakan
ayam broiler, terutama ayam- ayam yang dipanen melebihi umur 30 hari.
Setelahdifermentasi
maka kadar protein akan meningkat dari 12% menjadi 18,8% dan
kandungan asam aminonya juga meningkat dari 7,3% menjadi 12,37%. Akhirnya
dengan cara fermentasi dedak akan mudah dicerna dan proses metabolisme kian
lancar dan pertumbuhan ayam menjadi optimal.
Bahan
untuk fermentasi dedak:
1.
Dedak 500 kg
2.
Aos amino ternak
1 liter
3.
Air tanah (jangan
yang mengandung kaporit) 50 liter
4.
Gula
pasir/aren/tetes tebu 1 kg
Cara
fermentasi:
1.
Siapkan air
sebanyak 50 liter
2.
Masukkan gula
pasir/aren/ tetes tebu ke dalam air dan aduk rata sampai larut. Dan masukkan
AOS AMINO ternak dan aduk sekali lagi. Larutan ini dibiarkan selama 2 jam.
3.
Siapkan dedak
sebanyak 500 kg dan larutan yang sudah dibuat disiramkan ke dedak dan aduk
serata mungkin.
4.
Dedak yang sudah
diberi larutan AOS dimasukkan ke dalam goni dan difermatasi selama 15 hari.
5.
Dedak yang telah difermentasi
biasanya menggumpal dan berbau harum. Walaupun menggumpal tapi gumpalan ini
sangat mudah dihancurkan yaitu dengan diremas- remas atau karungnya diinajk-
injak.
6.
Dedak yang sudah
hancur dan halus bisa langsung diberikan ke ayam dengan terlebih dahulu
dicampur dengan pakan pabrik dengan perbandingan 1:1. Artinya 1 kg pakan pabrik
bisa dicampur dengan 1 kg dedak fermentasi.
Peternak
jangan kwatir dengan kwalitas dedak fermentasi ini, karena hal ini sudah banyak
diteliti oleh beberapa universitas dan balai- balai penelitian, seperti Balai
Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.