CARA BERTANAM BAWANG
MERAH
DENGAN METODE AOS AMINO
Banyak
petani berpendapat bahwa bawang merah hanya bisa dikembangkan dengan umbinya.
Tetapi dengan perkembangan teknologi saat ini, bawang merah sudah dapat
dikembangkan dengan biji.
Penanaman
bawang merah dengan biji mempunyai banyak kelebihan, antara lain:
1. Menghemat biaya
2.
Produktivitas persatuan luas lebih tingggi
3.
Dapat menanam
bawang merah setiap saat
Untuk
mencapai potensi produksi, maka ada beberapa langkah dalam penanaman bawang
merah dengan menggunakan biji:
1.
Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan sedemikian rupa sehingga
tanah benar- benar remah untuk dapat mendukung pertumbuhan umbi bawang merah.
Tanah yang sudah diolah dibuat guludan- guludan dengan lebar 1 meter dan panjang
disesuaikan dengan panjang lahan. Setelah tanah diolah, pupuk organik dapat
segera ditaburkan. Kebutuhan pupuk organik sekitar 50 kg per 15 meter panjang
guludan.
Pupuk kandang yang telah ditabur dicor atau disemprot
dengan larutan AOS
AMINO.
Cara membuat larutan AOS AMINO, yaitu 200 cc AOS AMINO
dilarutkan dalam 20 liter air dan diberi 50 gr (5 sendok makan) NPK mutiara
16.16.16 dan juga 50 gr NPK ponskha.
Pengecoran dilakukan secara merata. 2 hari setelah pengecoran, lahan siap untuk
ditanami.
Untuk lahan dengan luas 1.000 meter cukup menggunakan
1 lliter AOS AmiNO dan 0,5 kg NPK Ponskha dan 0,5 kg NPK mutiara 16.16.16
2.
Pesemaian
Pesemaian biji bawang merah dilakukan dengan membuat
lajur- lajur memotong panjang guludan dengan jarak lajur 10 cm. 2 hari sebelum
benih ditabur , bedengan di cor/ disiram terlebih dahulu dengan larutan aos
amino, yaitu 200 cc AOS AMINO dilarutkan
dalam 20 liter air dan ditambah dengan NPK Pnskha dan NPK mutirara 16.16.16
masing- masing 50 gr ( 5 send0k makan). Larutan ini disiramkan secara merata di
lahan guludan yang akan digunakan sebagai tempat persemaian.
2 hari setelah di cor/ disiram, bbit ditabur secara
merata pada lajur dengan kedalaman 1 cm, tutup dengan arang sekam ataupun pupuk
kandang halus yang telah dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1:1.
Tutup guludan pesemaian dengan jerami, kemudian
lakukan penyiraman setiap hari. Setelah disemai 4- 5 hari, benih mulai tumbuh.
Jerami dapat dipindahkan dari guludan, namun bibit masih perlu diberi naungan
supaya tidak terkena sinar matahari langsung.
Setelah bibit berumur 20 s/d 25 hari, naungan tidak dibutuhkan lagi, karena bibit sudah
cukup kuat terkena sinar matahari langsung.
Pemupukan
dilakukan 20 hari setelah benih ditanam. Pupuk yang digunakan adalah AOS
AMINO dengan dosis 1 tutup botol yang dilarutkan ke dalam 4 liter air. Pupuk
disemprotkan keseluruh tanaman dan juga lahan pembibitan.
Pada umur 40 s/d 45 hari, bibit sudah dapat
dipindahkan ke lahan.
3.
Penanaman
Bibit ditanam ke bedengan yang telah disiapkan dengan
jarak tanam 5 – 10 cm X 5- 10 cm. Ketika melakukan penanaman sebaiknya lahan
digenangi air supaya bibit tidak stress dan bibit cepat tumbuh.
4.
Pengairan
Pengairan dilakukan pada pagi dan sore hari selama 1
minggu, selanjutnya disiram menggunakan gembor
1 hari sekali.
5.
Pemupukan yang tepat dan berimbang
Prinsip di dalam pemupukan bawang merah adalah pupuk
yang tepat dan berimbang.
AOS AMINO dengan kandungan hara makro dan mikro yang
berimbang serta mengandung asam amino yang lengkap dan juga dilengkapi dengan
ZPT yang komplit, ditambah dengan mikrobia yang menguntungkan sangat membantu
untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan umbi bawang merah.
Cara
Aplikasinya, yaitu:
1 tutup botol AOS AMINO dilarutkan ke dalam 4 liter air dan
disemprotkan secara merata ke seluruh bagian tanaman 1 minggu sekali. Apabila
turun hujan, maka penyemprotan dengan AOS AMINO dapat segera dilakukan. Hal ini untuk menghindari serangan penyakit.
6.
Pengendalian gulma
Pengendalian gulma dilakukan sedini mungkin, yaitu
dengan cara manual. Pada saat pengendalian gulma harus dilakukan hati- hati
supaya tanaman tidak ikut tercabut.
7.
Pengendalian Hama dan penyakit
Peningkatan produksi bawang merah sering sekali terhambat oleh serangan hama dan penyakit.
AOS AMINO yang telah dilengkapi dengan pestisida
alami, dapat mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang
merah.
Tetapi apabila serangan mulai meluas, maka pada saat melakukan
penyemprotan pupuk yang dilakukan 1 minggu sekali dapat dicampurkan pestisidan sebagai berikut:
AOS Protector : 50 cc per kep ( 12 liter air)
Antracol : 10 gr per kep
Curacron : 10 cc per kep
8.
Panen
Panen dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 55 s/d
60 hari setelah tanam.
Ciri- ciri fisik tanaman bawang merah yang siap
dipanen adalah:
a.
Jika dipegang,
pangkal daun sudah lemas.
b.
70 s/d 80% daun
berwarna kuning pucat
c.
Umbi sudah
terbentuk dengan penuh dan kompak
d.
Sebagian umbi
sudah terlihat dipermukaan tanah
e.
Umbi berwarna
merah tua dan berbau khas.
f.
Sebagian besar (
> 80% )daun sudah rebah.
Hamparan Bawang merah milik Ibu Anyk di Brebes yang dipupuk dengan AOS AMINO Tanaman.
Tanaman Bawang merah yang di pupuk dengan AOS AMINO, seminggu sekali. Dosis 30 cc per 12 liter air.
Ibu Anyk, pengusaha bawang merah di kabupaten Brebes Jawa Tengan. Telah menerapkan teknologi cara bertanam bawang merah ala AOS AMINO. Beliau masih menggunakan ibit bawang merah dari umbi. Yang mau berbagi pengalaman dengan Beliau silahkan dihubungi di no Hp. 0815 4817 3849
Hasil panen yang sangat memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar